Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Tentang Kami

Jumat 6 September 2013

baiklah

Pendirian pusat penelitian di lingkungan civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dipelopori oleh Prof.Dr.Soemitro Djojohadikuomo. Pada tahun 1953, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (sekarang menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis), mendirikan dua pusat penelitian: Seminar Administrasi Bisnis dan Pusat Penelitian Sosial, untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh calon doktor di sekolah. Tujuan didirikannya kedua pusat penelitian tersebut adalah untuk menunjang kegiatan penelitian calon doktor. Pada bulan November 1953, Pusat Penelitian Sosial menjadi Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial (LPEM-FEUI, atau “LPEM”). Pada tahun 1956, Seminar Administrasi Bisnis digabung menjadi LPEM.

LPEM saat ini sedang melakukan penelitian, konsultasi, dan pelatihan untuk memecahkan permasalahan pembangunan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Kegiatan-kegiatan ini didasarkan pada budaya penelitian yang kuat yang mencakup penerapan teori dalam menganalisis, memahami dan memberikan rekomendasi kebijakan. Didukung oleh tenaga peneliti bergelar sarjana dari universitas-universitas terbaik baik dalam maupun luar negeri, LPEM selalu siap membantu memberikan solusi atas permasalahan Indonesia.

Penelitian dan konsultasi merupakan kegiatan utama Institut. Sebagian besar dilakukan melalui kerja sama dengan pihak lain. Mitra kami adalah lembaga pemerintah atau swasta dengan afiliasi dalam atau luar negeri. Dalam 60 tahun terakhir, LPEM telah menyelesaikan lebih dari 1.500 proyek penelitian yang mencakup berbagai bidang, seperti permasalahan kelembagaan, perekonomian regional, hubungan ekonomi internasional, perdagangan internasional, keuangan dan perbankan, ekonomi fiskal dan moneter, pertanian, industri, pariwisata. , pembangunan pedesaan, demografi, tenaga kerja, kemiskinan, distribusi pendapatan, usaha kecil, dan koperasi.

LPEM juga menyelenggarakan seminar, baik seminar reguler maupun non-reguler, di tingkat nasional dan internasional. Contohnya termasuk seminar tahunan yang disponsori oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), rangkaian seminar tahunan baru-baru ini mengenai daya saing dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), seminar akademik tahunan yang bekerja sama dengan Australian National University (ANU), dan seri Kuliah (seminar) Sadli. Proyek penelitian kami sebagian besar merupakan penelitian berorientasi kebijakan yang memberikan masukan penting bagi pembuat kebijakan, mulai dari perencanaan pembangunan tingkat nasional, regional, dan kabupaten hingga perumusan kebijakan yang lebih operasional di berbagai aspek dan sektor pembangunan.

LPEM memiliki sejarah panjang dalam bekerja sama dengan sektor swasta. Pada tahun 1990an, kerja sama dengan sektor swasta meningkat seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk menjadi lebih efisien di era global. Sejak pecahnya krisis ekonomi pada tahun 1997, kebutuhan untuk merestrukturisasi perusahaan di Indonesia menjadi semakin penting. Di bidang ini, LPEM juga aktif dalam kegiatan advokasi dan konsultasi. Mengantisipasi perkembangan ekonomi lebih lanjut dan meningkatnya permintaan akan penelitian berkualitas tinggi, LPEM membentuk dua divisi penelitian: Divisi Penelitian Ekonomi dan Kebijakan; dan Divisi Penelitian Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah.

Divisi Pendidikan dan Pelatihan didirikan untuk memberikan layanan peningkatan kualitas sumber daya manusia (terutama pejabat pemerintah). Divisi ini telah melakukan berbagai kegiatan sejak tahun 1978 dan juga serangkaian seminar nasional dan internasional. Peserta program pendidikan dan pelatihan berasal dari berbagai daerah yang berafiliasi dengan pemerintah maupun swasta. Kegiatan pendidikan dibagi menjadi pelatihan “reguler” yang dilaksanakan setiap tahun dan pelatihan “non-reguler” yang diselenggarakan sesuai permintaan klien. Pelatihan reguler saat ini terdiri dari pelatihan penilaian dampak peraturan, pelatihan pengantar ekonometrik, dan pelatihan pengelolaan data STATA. Pelatihan non-reguler dibagi menjadi pelatihan yang berkaitan dengan perencanaan (pelatihan perencana fungsional, pelatihan perencanaan pembangunan daerah, dll), keuangan publik (pelatihan keuangan daerah, pelatihan latihan keuangan daerah, dll), kebijakan publik (pelatihan analisis dasar kebijakan publik, pelatihan analisis lanjutan kebijakan publik, dll.), ekonomi dan sosial (pelatihan analisis makroekonomi, pelatihan perdagangan internasional, pelatihan pemetaan sosial, pelatihan manajemen konflik, dll.) dan metodologi (pelatihan statistik tingkat lanjut dan dasar, pelatihan ekonometrik tingkat lanjut dan dasar, dll. ). Kursus/pelatihan yang paling sering dilakukan meliputi Program Perencanaan Nasional, Teknik Perencanaan Pembangunan, dan Perencanaan Fungsi Pendukung. Kegiatan ini umumnya dilakukan dalam waktu 1-6 bulan. Terdapat pula pelatihan yang lebih singkat (1-2 minggu) dengan topik spesifik seperti Perencanaan Partisipasi, Potensi Perekonomian Daerah, Analisis Kebijakan Publik, Monitoring dan Evaluasi Proyek, Pembangunan Publik, serta Keuangan dan Penganggaran Daerah.

Posting Terakhir

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Dampak COVID-19 terhadap Jumlah Pemilih pada Pilkada 2020 di Indonesia: Apakah Pemilih Peduli Risiko Kesehatan?

Kamis 21 Maret 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Maret 2024

Rabu 20 Maret 2024

Posting terkait

Terjemahkan »