Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Direktur sebelumnya

Selasa 22 April 2014

 
Dr.Sri Mulyani (1998-2001)

Dr.Sri MulyaniNamanya semakin populer di masyarakat ketika ia dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sri Mulyani mendapat penghargaan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 pada sesi tahunan Pertemuan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia oleh majalah Forbes pada tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia oleh majalah Globe Asia pada bulan Oktober 2007.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1986), kemudian meraih gelar Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urbana Champaign, AS (1990). Beliau memperoleh gelar PhD Ekonomi di universitas yang sama (1992). Beliau memulai karir akademisnya sebagai asisten dosen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia (1985 – 1986) dan asisten profesor di University of Illinois di Urbana, Champaign, AS (1990-1992). Beliau juga pernah menjadi dosen pada Program Sarjana, Pascasarjana dan Pascasarjana serta Magister Manajemen di Universitas Indonesia sejak tahun 1986, dan Ketua Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik – Universitas Indonesia (1996). Beliau juga pernah menjabat sebagai Penasihat Khusus Unit Analisis Kebijakan BAPPENAS (1994-1995) dan anggota Tim Asistensi Keuangan dan Moneter Menteri Keuangan Kementerian Keuangan (1998).

Satu tahun sebelum diangkat menjadi Menteri Keuangan, beliau menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala BAPPENAS). Sri Mulyani juga dikenal sebagai analis ekonomi saat menjabat Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM). Pada bulan Desember 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet dan Sri Mulyani dipindahkan ke Kementerian Keuangan, menggantikan Jusuf Anwar. Pada tahun 2008, beliau menjabat sebagai Pj Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Dua tahun kemudian, Sri Mulyani mengundurkan diri untuk bergabung dengan Bank Dunia sebagai Managing Director (2010).

 
Dr. Komara Djaja (1995-1998)

Dr. Komara DjajaKomara Djaja memperoleh gelar Master di University of Birmingham dan menerima gelar Master of Social Science dengan spesialisasi di bidang Development Finance pada tahun 1984. Delapan tahun kemudian, beliau menyelesaikan gelar doktor di Iowa State University, USA, dengan spesialisasi di bidang Economics of Natural Resources and Perdagangan internasional.

Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya adalah Asisten Menteri Perekonomian (1999) dan Penasihat Perekonomian Menteri Perekonomian dan Keuangan (1998). Hingga saat ini, Dr. Komara Djaja masih aktif bekerja sebagai peneliti di LPEM FEBUI dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

 
 
 
 
 
Faisal H.Basri, SE., MA (1993-1995)

Faisal H.Basri, SE., MAFaisal H. Basri adalah seorang ekonom dan politikus. Ia merupakan salah satu keponakan mantan Wakil Presiden Adam Malik. Faisal Basri menyelesaikan gelar sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts di bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (1988).

Memulai karir sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang). Beliau juga merupakan dosen pada Program Magister Akuntansi (MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (PNPM), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang). Beliau menjabat sebagai Ketua Jurusan Ekonomi dan Kajian Pembangunan Universitas Indonesia (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003). Beliau merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) (1995-2000).

Di pemerintahan, Faisal Basri juga pernah menjadi anggota tim “Pembangunan Ekonomi Dunia” di bawah Asisten II Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (1985-1987) dan anggota Tim Bantuan Presiden Bidang Perekonomian (2000).

 
Dr Darmin Nasution (1989-1993)

Dr Darmin NasutionDarmin Nasution merupakan salah satu mantan Gubernur Bank Indonesia. Beliau memperoleh gelar Master dan Doktor dari Paris-Sorbonne University. Setelah menjabat sebagai Ketua LPEM FEBUI, beliau diangkat menjadi Asisten Menteri Koordinator Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Produksi dan Distribusi, serta Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.

Beberapa jabatan yang pernah disandangnya antara lain Direktur Jenderal Lembaga Keuangan (2000-2005), Ketua Umum Lembaga Keuangan (2005-2006), Direktur Jenderal Pajak (2006-2009), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ( 2009-2014), dan Gubernur Bank Indonesia (2010-2015).

Beberapa hari setelah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Sentral Indonesia, Darmin Nasution terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia periode 2009-2012 dalam Kongres ISEI ke-17 yang diselenggarakan di Buktitinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 30 Juli – 1 Agustus. 2009.

 
 
Prof.Dr.Dorodjatun Kuntjoro-Jakti (Emeritus) (1987-1988)

Prof.Dr.Dorodjatun Kuntjoro-JaktiProf (Emeritus) Dorodjatun Kuntjoro-Jakti merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 1964 dan meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari University of California, Berkeley, USA pada tahun 1980. Beliau mengawali karir sebagai pengajar asisten dan asisten peneliti di LPEM FEBUI (1961-1962). Selanjutnya beliau diangkat menjadi Wakil Kepala Penelitian, Kepala Laboratorium Komputasi Universitas Indonesia (1973-1974), Wakil Dekan Bidang Akademik (1989-1991 dan 1992-1994), dan Guru Besar Universitas Indonesia dalam bidang Perencanaan Ekonomi (1993). Beliau juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1994-997).

Pada tahun 1998, Dorodjatun diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Amerika Serikat. Beliau juga menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Persemakmuran Dominika, St. Vincent & Grenadines, dan Republik St. Lucia & Grenada, yang berlokasi di kawasan Laut Karibia.

Pada masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid, Dorodjatun ditawari pekerjaan menjadi Menteri Perekonomian, namun kemudian ditolaknya. Pada tahun 2001, ia kembali ditawari pekerjaan tersebut, dan akhirnya diterima dan diangkat oleh Presiden Megawati Sukarnoputri sebagai Menteri Koordinator Perekonomian pada Agustus 2001. Pengangkatannya sebagai Menteri Perekonomian disambut positif oleh pasar. Bahkan karena popularitasnya, tim ekonomi Kabinet Gotong Royong yang dipimpinnya disebut oleh orang lain sebagai 'The Dream Team'. Dorodjatun fokus pada tiga program besar pemulihan ekonomi nasional: pengurangan utang luar negeri, mendorong desentralisasi daerah, dan mengatasi pengangguran.

Pada tahun 2005, ia ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Co-Chair 'Panel 45' untuk merumuskan posisi Indonesia pada Sidang Umum PBB ke-60 (2005). Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat LEMHANNAS RI (2006-2010). Saat ini beliau menjabat sebagai Profesor Emeritus Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia.


| 1 | 2 | 3 | 4 |


 

Posting Terakhir

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Dampak COVID-19 terhadap Jumlah Pemilih pada Pilkada 2020 di Indonesia: Apakah Pemilih Peduli Risiko Kesehatan?

Kamis 21 Maret 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Maret 2024

Rabu 20 Maret 2024

Posting terkait

Terjemahkan »