Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji terobosan Indonesia dalam memberikan bantuan teknis dalam skema Kerjasama Selatan-Selatan (SSC) di negara-negara Pasifik. Selama bertahun-tahun, Indonesia telah menjalin hubungan dengan negara-negara penerima manfaat utama: Timor Leste dan Fiji. Dari program bantuan teknis yang hanya dilakukan satu kali saja, Indonesia mencoba beralih ke desain yang lebih berkelanjutan dalam bentuk proyek percontohan. Melalui dua studi kasus yaitu Strategi Kemitraan Negara (CPS) Timor Leste dan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (GRPB) untuk Fiji, artikel ini mengartikulasikan kepentingan nasional Indonesia dalam bidang ekonomi dan politik. Kedua negara juga merupakan bagian dari jalur strategis Indonesia dalam memasuki kawasan Pasifik Selatan.