Abstrak
Pembatasan permintaan perjalanan menjadi populer untuk mengurai kemacetan lalu lintas di wilayah perkotaan yang sangat padat. Kebijakan ini mudah diterapkan dan pengurangan tingkat kemacetan dianggap signifikan. Kami menguji hipotesis ini dengan mengevaluasi dampak kebijakan ganjil genap terhadap tingkat kemacetan di Jakarta, salah satu kota dengan kemacetan paling parah di dunia. Dengan menggunakan data waktu perjalanan per jam pada tingkat ruas jalan yang diambil dari GoogleMaps, kebijakan ganjil genap mengurangi waktu perjalanan rata-rata sebesar 3% setelah satu bulan penerapannya. Efeknya lebih tinggi pada akhir pekan dan pada jam sibuk sore hari. Namun, dampaknya hilang setelah minggu ketiga penerapan kebijakan tersebut. Hasil penelitian kami kemudian menunjukkan indikasi tidak efektifnya pembatasan permintaan transportasi di Jakarta.