Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penentu dinamika kemiskinan di Indonesia. Kajian ini menerapkan pendekatan spell policy (pendekatan mantra) pengalaman kemiskinan dan model order logit untuk mengidentifikasi status kemiskinan rumah tangga: miskin, miskin sementara (-), miskin sementara (+) dan tidak miskin. Berdasarkan data panel berimbang Susenas tahun 2005 dan 2007 yang mencakup 8,726 rumah tangga, kami menemukan bahwa 28% rumah tangga miskin tergolong miskin (tetap miskin dalam dua periode) sedangkan 7% rumah tangga tidak miskin rentan menjadi miskin sementara (-). Estimasi kami menegaskan bahwa faktor-faktor penting dalam dinamika kemiskinan di Indonesia adalah pencapaian pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, aset fisik, status pekerjaan, guncangan kesehatan, akses terhadap listrik, dan perubahan jumlah anggota rumah tangga, sektor pekerjaan, dan program kredit mikro. . Kami juga menemukan bahwa rumah tangga yang tinggal di Jawa-Bali lebih rentan terhadap guncangan negatif, sedangkan rumah tangga yang tinggal di luar Jawa-Bali relatif lebih tahan terhadap guncangan negatif.
Untuk artikel selengkapnya, klik tautan berikut: http://mpra.ub.uni-muenchen.de/41185/