Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Bagaimana Cara Mengisi Bahan Bakar Lebih Baik? Menilai Dampak Penggunaan Energi terhadap Industrialisasi di Negara Berkembang

Senin 4 Mei 2020

Abstrak

Industrialisasi adalah mesin pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar negara berkembang beralih dari pertanian ke industrialisasi dengan motivasi mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejak beberapa dekade terakhir. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat bukti jelas adanya korelasi kuat antara konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk berkontribusi pada topik konsumsi energi dan dampaknya terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi. Temuan kami menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan energi di sektor manufaktur, yang diproksikan dengan jumlah energi olahan dan minyak bumi yang dialokasikan ke sektor manufaktur, dan perkembangan sektor manufaktur, yang diproksikan dengan tingkat PDB sektor manufaktur, adalah bukan sekedar korelasi. Estimasi dengan menggunakan variabel independen tertinggal membuktikan bahwa peningkatan penggunaan energi di sektor manufaktur mempunyai dampak positif dan, sampai batas tertentu, signifikan terhadap perluasan sektor manufaktur. Lebih lanjut, studi ini juga menemukan bahwa pengaruh penggunaan energi pada sektor manufaktur terhadap perluasan sektor manufaktur tampaknya lebih lemah dan bahkan tidak signifikan di negara-negara Non-ASEAN Plus. Salah satu faktor yang dapat menjelaskan fenomena tersebut adalah perbedaan komitmen masing-masing negara dalam mengalokasikan energi untuk pengembangan sektor manufakturnya. Alokasi energi mengacu pada porsi energi yang mengalir ke sektor manufaktur dan bukan ke sektor non-manufaktur lainnya, seperti pertanian, jasa, atau bahkan konsumsi. Porsi energi yang lebih besar yang mengalir ke sektor manufaktur menunjukkan komitmen pemerintah dan/atau masyarakat untuk memobilisasi sumber daya dan energi agar dapat lebih meningkatkan pengembangan sektor manufaktur yang pada akhirnya mengarah pada pertumbuhan ekonomi. Faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap tingginya penggunaan energi adalah upah karena upah yang lebih rendah di negara-negara ASEAN Plus memungkinkan perusahaan dan industri mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja; sehingga memperluas skala produksi mereka. Skala produksi yang lebih besar menyiratkan bahwa negara-negara tersebut mungkin memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi sehingga menghasilkan penggunaan energi yang lebih efisien.

Unduh (PDF, 872KB)

Posting Terakhir

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Posting terkait

depresiasi rupiah

Kamis 25 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Terjemahkan »