Institute for Economic and Social Research – Faculty of Economics and Business – Universitas Indonesia

Kebijakan Harga Pembelian Listrik dan Tantangan Pengembangan EBT di Indonesia

Energi  baru dan terbarukan (EBT) memiliki  peran penting dalam  peningkatan  ketahanan energi  dan dekarbonisasi ekonomi global  sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi berkelanjutan.  Namun, pengembangan pembangkit EBT di Indonesia mengalami  stagnasi dalam beberapa  tahun terakhir.  Per tahun 2018, nilai  kapasitas pembangkit EBT di Indonesia  terbatas pada level 9GW atau dengan kata lain hanya mengalami peningkatan 960MW dari awal tahun 2015. Nilai tersebut terpaut jauh dari target instalasi EBT sebesar 45GW pada tahun 2025 dan 168GW pada tahun 2050 (Rencana Umum Energi Nasional – Dewan Energi  Nasional, LCDI  2018.).  Padahal, Indonesia tercatat sebagai negara yang kaya akan potensi  energi  terbarukan.   Dengan teknologi  yang ada saat ini,  potensi listrik  EBT diestimasi dapat mencapai  432GW (IESR, 2019).

Download (PDF, 6.5MB)

 

Recent Post

The Impact of COVID-19 on Voter Turnout in the 2020 Regional Elections in Indonesia: Do Voters Care About Health Risks?

Maret 21, 2024

Macroeconomic Analysis Series: BI Board of Governor Meeting, March 2024

Maret 20, 2024

Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Pertunjukan Musik: Konser Taylor Swift dan Coldplay di Indonesia dan Singapura (Trade and Industry Brief, Special Report, Maret 2024)

Maret 6, 2024

Macroeconomic Analysis Series: Monthly Inflation, March 2024

Maret 4, 2024

Related Post

COVID-19 on Voter

Maret 21, 2024

The Impact of COVID-19 on Voter Turnout in the 2020 Regional Elections in Indonesia: Do Voters Care About Health Risks?

Macroeconomic Analysis Series: BI Board of Governor Meeting, March 2024

Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Pertunjukan Musik: Konser Taylor Swift dan Coldplay di Indonesia dan Singapura (Trade and Industry Brief, Special Report, Maret 2024)