Inflasi umum secara bertahap mereda dengan inflasi inti yang stabil yang mengindikasikan permintaan domestik yang kuat dan terkendali. Secara eksternal, pengetatan moneter yang kurang agresif dari The Fed dan spread imbal hasil (yield spread) yang menarik telah mengakomodasi aliran masuk modal ke Indonesia. Dampaknya, Rupiah menguat hingga ke level terkuatnya yakni mencapai Rp14,670 pada awal Mei didukung derasnya arus modal menyusul pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia Q1-2023 yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 5.03% (yoy). Kami memandang BI harus mempertahankan suku bunga kebijakannya pada 5.75% bulan ini dan berencana menetapkan kebijakan moneter yang akomodatif untuk meningkatkan ketahanan eksternal di tengah potensi perlambatan global tahun ini.