Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI: Rapat Dewan Gubernur BI, Oktober 2018

Senin 22 Oktober 2018

Rupiah mengalami perubahan yang paradoks dalam sebulan terakhir, dimana depresiasi yang terus berlanjut juga diikuti dengan deflasi bulanan yang kedua berturut-turut, yang bertentangan dengan kebijakan konvensional. Inflasi yang tertahan akibat depresiasi yang cepat mungkin disebabkan oleh kenaikan suku bunga, yang memperlambat permintaan konsumsi barang tahan lama, dan desakan pemerintah untuk menahan harga eceran bahan bakar meskipun harga minyak mentah internasional lebih tinggi. Dari sisi eksternal, kami masih melihat tekanan terhadap Rupiah ke depan mengingat defisit transaksi berjalan yang terus berlanjut dan berlanjutnya tanda-tanda pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia. Mengingat penurunan inflasi, dampak guncangan global dalam jangka pendek, dan potensi manfaat dari penerapan inisiatif pajak negatif Tobin, kami berpendapat bahwa mempertahankan suku bunga pada hari Selasa mungkin merupakan tindakan terbaik.

Unduh (PDF, 1.3MB)

Posting Terakhir

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Dampak COVID-19 terhadap Jumlah Pemilih pada Pilkada 2020 di Indonesia: Apakah Pemilih Peduli Risiko Kesehatan?

Kamis 21 Maret 2024

Posting terkait

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Terjemahkan »