Indonesia resmi keluar dari resesi teknis. Tumbuh sebesar 7.07% (yoy) pada Q2 2021, Indonesia mengalami pertumbuhan PDB tertinggi dalam 17 tahun terakhir setelah mengalami kontraksi ekonomi pada empat kuartal sebelumnya. Meski menggembirakan, tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 bukanlah hal yang mengejutkan. Setidaknya ada lima elemen kunci yang berperan besar dalam menghasilkan tingginya pertumbuhan PDB pada kuartal ini. Pertama, tingkat pertumbuhan PDB tahunan Q2 2021 diukur relatif terhadap rendahnya PDB dasar pada periode yang sama tahun 2020, yang mencatat kontraksi besar-besaran sebesar 5.32% (yoy). Faktor kedua adalah pelonggaran pembatasan sosial. Meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar ketiga (PSBB Jilid III) telah diberlakukan pada Q2 2021, mobilitas masyarakat terus meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Faktor ketiga adalah momentum Ramadhan dan perayaan Idul Fitri yang jatuh pada triwulan II tahun 2021. Secara historis, triwulan dimana kedua peristiwa tersebut terjadi hampir selalu mencatat pertumbuhan PDB tertinggi dibandingkan triwulan lainnya sepanjang tahun. tahun. Faktor keempat adalah sisi ekspor. Pemulihan yang sedang berlangsung di beberapa mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, mendorong peningkatan permintaan barang ekspor dari Indonesia. Faktor terakhir yang berkontribusi terhadap pesatnya pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun 2 adalah kelanjutan stimulus yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia. Selain program bantuan sosial yang cukup besar untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan, Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan stimulus untuk konsumsi bisnis dan rumah tangga.