Sudah lima bulan sejak pengumuman pertama kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia pada awal Maret lalu. Meluasnya penyebaran virus ini telah membawa dampak yang sangat buruk, tidak hanya terhadap kesehatan manusia tetapi juga dampak ekonomi. Serangkaian tindakan yang diambil, seperti pembatasan perjalanan global dan pembatasan sosial, berdampak pada hampir semua sektor ekonomi. Tidak mengherankan jika gangguan ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan pada Q1-2020 sebesar 2.97% dibandingkan dengan konsensus umum sebesar 3.5-4%. Kontributor utama PDB, seperti sektor manufaktur, perdagangan besar dan eceran, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian, yang secara akumulatif menyumbang lebih dari separuh PDB, mengalami kontraksi pada Q1-2020. Pada saat yang sama, konsumsi rumah tangga merosot hingga 2.84%, jauh di bawah pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5.01%. Terganggunya permintaan domestik tercermin dari menurunnya konsumsi hampir seluruh subsektor.