Abstrak
Kemiskinan merupakan fenomena multidimensi. Pengukuran kemiskinan yang didasarkan pada tingkat konsumsi tidak cukup dalam menjelaskan berbagai deprivasi yang dihadapi masyarakat miskin. Dengan menerapkan kerangka metodologi multidimensi Alkire & Foster dengan memanfaatkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia (2011), penelitian ini menegaskan bahwa ukuran kemiskinan moneter harus dilengkapi dengan ukuran kemiskinan multidimensi untuk menangkap gambaran komprehensif mengenai deprivasi di Indonesia. Sekitar 62.3% penduduk yang diukur dengan pengukuran kemiskinan moneter dinyatakan sebagai tidak miskin adalah penduduk miskin multidimensi. Dengan menggunakan model logit dan model logit terurut, penelitian ini juga menegaskan bahwa tingkat pendidikan kepala rumah tangga yang lebih tinggi mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk menjadi tidak miskin baik dalam kemiskinan moneter maupun multidimensi. Makalah ini mengidentifikasi bahwa kesehatan adalah sumber utama kemiskinan multidimensi. Program asuransi kesehatan universal diperlukan. Investasi manusia sangat penting dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Kata kunci
Kemiskinan Moneter — Kemiskinan Multidimensi — Indonesia