Peningkatan harga kedelai yang terganggunya sistem logistik selama pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi ketersediaan kedelai di Indonesia. Dengan jumlah konsumsi mencapai 3-3,5 juta ton per tahun dan tingkat produksi dalam negeri hanya 950 ribu ton per tahun, Indonesia sangat bergantung pada impor kedelai. Kelangkaan kedelai ini berdampak pada industri tahu-tempe. Trade and Industry Brief Januari 2021 ini membahas tren ekspor dan impor serta kondisi rantai pasok kedelai di Indonesia. Secara umum, kinerja dan produktivitas produktivitas di Indonesia sangat rendah karena rendahnya insentif bagi petani untuk menanam kedelai. Rendahnya produktivitas petani juga menandakan gagalnya swasembada kedelai yang dicanangkan pemerintah enam tahun lalu. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek, pemerintah dapat memastikan tersedianya sistem pemantauan stok di gudang pedagang serta mengidentifikasi kemampuan petani lokal. Dalam jangka panjang, upaya dapat diarahkan pada produksi kedelai berkualitas tinggi, penggunaan varietas bibit unggul, dan perbaikan keseluruhan rantai produksi untuk menciptakan insentif ekonomi bagi petani.

Unduh (PDF, 295KB)