Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan pola proteksi manufaktur di Indonesia dan membedakan pola proteksi pada sektor kroni dan non-kroni. Hasilnya cukup memuaskan dan secara umum sesuai dengan hipotesis. Hasil ekonometrik memberikan bukti bahwa peran kroni kapitalis dan kelompok kepentingan semakin penting dalam mempengaruhi kebijakan perdagangan pada tahun 1987 dan 1995.
Berdasarkan model GH (baik model GH standar maupun model GH yang diperluas), hasilnya mendukung hipotesis bahwa kroni kapitalis akan berhasil membentuk lobi untuk mendapatkan keuntungan dari perlindungan. Pertanyaan penting yang muncul dari hasil-hasil ini adalah bagaimana liberalisasi perdagangan dapat terjadi ketika peran kapitalis kroni semakin kuat di Indonesia. Studi ini berargumentasi bahwa terdapat bukti bahwa kapitalis kroni terlibat dalam beberapa sektor yang dapat diekspor pada tahun 1990-an dan terkonsentrasi pada sektor jasa, perdagangan, dan sumber daya alam yang tidak dapat diperdagangkan, dimana perilaku klasik pencarian rente mendominasi.
Jakarta, 23 September 2003
Muhammad Chatib Basri