Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Apa yang terjadi dengan Industri Manufaktur Indonesia?

Selasa 2 Maret 2021

2 Maret 2021

Pengarang: Kiki Verico

Abstrak

Makalah ini merupakan bagian kedua dari makalah pertama yang diterbitkan LPEM UI pada 18 Januari 2021 (Verico, 2021a). Ini
bagian pertama membahas kesenjangan output di Indonesia, dampak pandemi global, dan skenario untuk menghindari jebakan pendapatan menengah pada tahun 2040. Pada bagian kedua ini, makalah ini memaparkan kinerja sektor manufaktur dari tahun 1968 hingga 2019, sebelum pandemi global menghantam perekonomian Indonesia. . Perekonomian Indonesia memerlukan penyesuaian yang bergantung pada pengendalian pandemi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi guna mengimbangi kontraksi ekonomi selama pandemi. Makalah ini menemukan bahwa manufaktur Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran terbuka dan meningkatkan produktivitas. Makalah ini berpendapat bahwa Indonesia dapat mencapai gelombang kedua fenomena Chenery-Syrquin dalam transformasi ekonomi dari jasa ke manufaktur melalui dua skenario: satu, jangka menengah dan panjang melalui peningkatan keterkaitan ke belakang rantai nilai global (GVCs), dan kedua, jangka pendek alami dengan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Unduh (PDF, 2.25MB)

Posting Terakhir

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Dampak COVID-19 terhadap Jumlah Pemilih pada Pilkada 2020 di Indonesia: Apakah Pemilih Peduli Risiko Kesehatan?

Kamis 21 Maret 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Maret 2024

Rabu 20 Maret 2024

Posting terkait

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

COVID-19 pada Pemilih

Kamis 21 Maret 2024

Dampak COVID-19 terhadap Jumlah Pemilih pada Pilkada 2020 di Indonesia: Apakah Pemilih Peduli Risiko Kesehatan?

Terjemahkan »