Defisit transaksi berjalan dan iklim politik akan menjadi dua tema utama yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia pada tahun 2019. Kinerja ekspor yang relatif lemah karena ketergantungan yang berlebihan pada ekspor bahan mentah, khususnya minyak sawit mentah, dan impor yang lebih tinggi karena dorongan infrastruktur telah mendorong Indonesia untuk melakukan hal yang sama. defisit perdagangan kembali terjadi pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2, dan kami tidak melihat ruang bagi posisi perdagangan untuk meningkat secara signifikan pada tahun 3. Risiko penurunan terhadap kinerja perdagangan Indonesia juga akan besar karena perang dagang skala penuh mengancam akan mengurangi pertumbuhan PDB di Tiongkok dan Tiongkok. Amerika Serikat, yang menyumbang 2018% dari nilai ekspor Indonesia pada tahun 2019. Risiko perdagangan ini, seiring dengan kenaikan suku bunga dan penurunan FDI ke Indonesia, akan memberikan tekanan tambahan pada ekspor dan nilai tukar Rupiah dalam jangka menengah.