Inflasi semakin melambat setelah normalisasi harga global dan penerapan program pengendalian harga di dalam negeri. Perekonomian juga tumbuh lebih kuat dari perkiraan pada kuartal kedua tahun ini, berkat kuatnya permintaan domestik. Di sisi lain, tekanan eksternal semakin meningkat ketika The Fed kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Juli, yang mengakibatkan arus keluar modal serta depresiasi mata uang di negara berkembang. Meskipun tetap menjadi salah satu mata uang negara berkembang dengan kinerja terbaik, Rupiah melemah karena menyusutnya surplus perdagangan Indonesia. BI harus mampu mengelola tekanan eksternal terhadap Rupiah di tengah potensi kelanjutan kenaikan suku bunga The Fed sebelum akhir tahun ini. Oleh karena itu, kami memandang BI sebaiknya mempertahankan suku bunga kebijakannya pada level saat ini sebesar 5.75% dengan tetap memantau stabilitas Rupiah dan menjaga harga domestik.