Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Seri Analisa Makroekonomi: Indonesia Economic Outlook Q1-2021

Rabu 3 Februari 2021

Melanjutkan pola paruh pertama tahun 2020, angka perekonomian Indonesia pada Q3-2020 mengecewakan banyak orang karena lebih buruk dari perkiraan. Tercatat sebesar -3.49% (yoy), pertumbuhan PDB resmi Q3-2020 praktis menempatkan Indonesia dalam resesi teknis. Jika dicermati lebih dalam pada sektor-sektornya, empat sektor terbesar perekonomian Indonesia (yaitu sektor manufaktur, perdagangan besar & eceran, konstruksi, serta pertambangan & penggalian) yang menyumbang lebih dari separuh PDB, masih mengalami pertumbuhan negatif pada Q3 tahun 2020. Sementara dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen PDB mengalami kontraksi kecuali belanja pemerintah. Total kredit turun tajam ke level terendah seiring dengan melambatnya kegiatan dunia usaha dan lemahnya permintaan konsumen. Inflasi inti yang masih tertahan menunjukkan bahwa daya beli masih lemah hingga akhir tahun. Meskipun terjadi penurunan ekonomi yang parah akibat krisis kesehatan, Indonesia mencatat surplus perdagangan selama delapan bulan berturut-turut dari bulan Mei hingga Desember 2020. Kinerja perdagangan tersebut telah melepaskan tekanan terhadap neraca transaksi berjalan Indonesia dan Rupiah, dimana neraca transaksi berjalan mencatat surplus pada Q3-2020 dan Rupiah relatif terkendali hingga akhir tahun. Namun, rangkaian surplus neraca perdagangan tersebut tidak mencerminkan prospek perekonomian yang lebih baik karena dipicu oleh penurunan impor yang signifikan akibat lemahnya permintaan internasional dan domestik. Pemulihan sektor riil belum menunjukkan tanda-tanda menjanjikan selama impor yang sebagian besar berupa bahan baku dan barang modal masih rendah.

Unduh (PDF, 3.53MB)

Posting Terakhir

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Posting terkait

depresiasi rupiah

Kamis 25 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Terjemahkan »