Meskipun perekonomian global berada dalam kondisi suram akibat gangguan serius akibat penyebaran Covid-19 yang berkepanjangan, ketegangan geopolitik, kenaikan harga pangan dan energi, serta inflasi yang terlalu panas sepanjang tahun 2022, Indonesia berhasil tumbuh secara konsisten sebesar 5.72% (yoy) pada Q3-2022. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir dan menandai kuartal ketiga berturut-turut yang memiliki tingkat pertumbuhan lebih tinggi dari ekspektasi. Pertumbuhan ini terutama didukung oleh kuatnya permintaan dan aktivitas produksi karena Indonesia berhasil menyalurkan keuntungan komoditas untuk meningkatkan anggaran dan menunda kenaikan harga bahan bakar. Selain itu, pertumbuhan yang relatif rendah pada periode yang sama tahun sebelumnya juga berkontribusi terhadap pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan pada Q3-2022. Industri manufaktur sebagai sektor penyumbang PDB terbesar mencatatkan kenaikan pertumbuhan signifikan dari 4.01% (yoy) pada Q2-2022 menjadi 4.83% (yoy) pada Q3-2022. Dari sisi pengeluaran, kuatnya konsumsi rumah tangga sebesar 5.39% (yoy) dan pertumbuhan investasi sebesar 4.96% (yoy) berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.