Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI: Outlook Inflasi 2019

Selasa 15 Januari 2019

Meskipun harga minyak internasional berfluktuasi secara luas, pertumbuhan konsumsi sedikit lebih tinggi, dan depresiasi mata uang yang cepat, inflasi pada tahun 2018 masih sangat rendah, dengan inflasi umum sebesar 3.13% (yoy) pada bulan Desember 2018. Secara historis, pertumbuhan konsumsi yang lebih cepat mendorong permintaan barang dan jasa dan sehingga cenderung mendorong inflasi lebih tinggi. Demikian pula, tanpa tambahan anggaran subsidi bahan bakar, harga minyak yang lebih tinggi biasanya akan mendorong kenaikan harga bahan bakar bersubsidi, sehingga mempengaruhi harga transportasi barang dan jasa dan dengan demikian meningkatkan harga sebagian besar barang dan jasa secara bersamaan. Selain itu, dengan lebih dari 90% impor dilakukan untuk bahan baku dan barang modal, depresiasi mata uang biasanya juga akan mempercepat inflasi.

Unduh (PDF, 1.16MB)

Posting Terakhir

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

SINGKAT PASAR TENAGA KERJA: Volume 5, Nomor 3, Maret 2024

Jumat 29 Maret 2024

Posting terkait

depresiasi rupiah

Kamis 25 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Terjemahkan »