Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Pendekatan Multidimensi dalam Pengukuran Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan merupakan fenomena multidimensi. Pengukuran kemiskinan yang didasarkan pada tingkat konsumsi tidak cukup dalam menjelaskan berbagai deprivasi yang dihadapi masyarakat miskin. Dengan menerapkan kerangka metodologi multidimensi Alkire & Foster dengan memanfaatkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Indonesia (2011), penelitian ini menegaskan bahwa ukuran kemiskinan moneter harus dilengkapi dengan ukuran kemiskinan multidimensi untuk menangkap gambaran komprehensif mengenai deprivasi di Indonesia.

Dampak Pemilu 2014 Terhadap Indikator Ekonomi Makro

Pemilu merupakan hajatan demokrasi besar bagi Indonesia yang berdampak secara politik dan ekonomi. Besarnya biaya politik, dana kampanye, serta peningkatan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan kampanye politik juga memberikan sumbangsih pada perekonomian. Perilaku pelaku usaha dan investor serta sentimen pasar juga mempengaruhi perekonomian di tahun politik. Studi ini membahas estimasi dampak terhadap pemilu, indikator makroekonomi berupa konsumsi, investasi, dan jumlah uang beredar, serta IHSG.

Tekstil dan Produk Tekstil, Alas Kaki, dan Furnitur: Apakah Masih Bisa Dikembangkan?

Industri manufaktur Indonesia mempunyai potensi untuk berperan sebagai sektor unggulan dalam penguatan perekonomian, karena berkaitan dengan sektor lain, dan bernilai tambah signifikan. Penelitian ini bertujuan (1) Melakukan analisis data historis; serta (2) Melakukan proyeksi atas indikator industri terpilih. Objek kajian meliputi subsektor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), alas kaki, serta furniture, dalam periode pengamatan 1990 � 2012.

Outlook Stabilitas Perbankan Indonesia Tahun 2014-2015

Ketidaksabilan sistem perbankan memiliki dampak yang besar, baik secara mikro maupun makro dan memakan biaya penyelamatan yang tinggi. Berdasarkan pengalaman terdahulu, krisis keuangan akan mengarah pada krisis selanjutnya yang pada akhirnya justru mencakup perekonomian suatu negara secara keseluruhan bahkan meluas ke perekonomian negara lain, seperti apa yang terjadi pada krisis keuangan Asia tahun 1997/1998 dan krisis keuangan global tahun 2008/2009.

Perkembangan Ekonomi ASEAN dan Peran Kerja Sama Internasional: FDI untuk Masa Depan: Sumber Daya Manusia, Inovasi, dan Daya Saing

Policy Brief ini didasarkan pada Simposium HUT TIFO ke-25 di
ASEAN dengan judul “FDI for the Future: Human Capital, Innovation, and
Daya Saing”, dilaksanakan pada Senin, 24 November 2014 yang diprakarsai oleh LPEM FEUI
bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana Kebijakan Publik, Universitas Tokyo.
Pesan utama dari seminar ini adalah investasi asing langsung (FDI) adalah sebuah
agenda penting MEA, dan beberapa isu yang disoroti: (1)
hambatan FDI ke negara-negara ASEAN; (2) konektivitas antar ASEAN
negara dan mitra eksternalnya; (3) penanaman modal asing ke luar.

Tantangan Daya Saing Ekonomi Nasional

Kiki Verico*

Tahun depan, Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN, dengan ciri utama naiknya investasi jangka panjang, jaringan produksi, dan harmonisasi sektor jasa di tingkat kawasan. Sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan berada dalam periode bonus demografi dengan meningkatnya jumlah penduduk usia produktif. Periode lima-sepuluh tahun ke depan berpotensi menjadi periode emas bagi pembangunan ekonomi Indonesia, dan pemerintah saat ini harus mulai memikirkan peluang-peluangnya.

Translate:

Terjemahkan »